B. PENGANTAR KETERAMPILAN GENERIK
Keterampilan Generik adalah kemampuan dasar yang bersifat umum, flaksibel dan berorientasi sebagai bekal mempelajari ilmu pengetahuan yang lebih luas.
Keterampilan generik juga sebagai keterampilan yang dihasilkan dari kemampuan intelektual yang dipadukan dengan keterampilan psikomotorik sehingga menghasilkan sikap yang akan melekat sepanjang hayat.
Tujuan diajarkannya keterampilan generik dalam matakuliah adalah dibiasakannya disiplin kerja berdasarkan cara keilmuan fisika yang dimiliki. Dengan di latihnya keterampilan tersebut sedini mungkin dilingkungan sekolah tentunya dapat menghasilkan keterampilan generik sains untuk bekerja dalam berbagai profesi yang lebih luas.
Keterampilan Generik yang dipelajari pada Bab I ini diantaranya adalah Bekerja dalam Kelompok dan Mengkomunikasikan Hasil Kerja.
1. Bekerja Kelompok
Secara umum, tujuan kerja kelompok adalah agar kalian dapat menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan memupuk semangat bergotong royong.
Bekerja dalam kelompok akan mencakup hampir semua aspek dan hasil kerja kelompok akan dipaparkan, baik secara lisan, menjadi bahan presentasi, poster, atau karya lainnya.
Tugas diberikan untuk dikerjakan dalam kelompok agar kalian dapat berdiskusi dan mengerjakan suatu tugas yang lebih besar, dibandingkan dengan hanya mengerjakan seorang diri. Jumlah anggota kelompok akan ditentukan oleh guru, sesuai dengan tugas yang iberikan. Makin besar tugasnya, biasanya makin banyak anggota kelompoknya.
Bekerja dalam kelompok terdiri dari dua tahapan atau aktivitas, yaitu pemanasan dan perencanaan dalam kelompok.
a, Pemanasan
Sebagai pemanasan untuk belajar merencanakan tugas yang lebih besar, diharapkan melakukan tugas sehari-hari yang lebih kecil dulu untuk pemanasan.
Aktivitas pemanasan ini dilakukan untuk memulai belajar bekerja dalam kelompok. Agar bekerja dalam kelompok menjadi efisien, efektif, dan menghasilkan olusi yang baik, lakukanlah hal-hal berikut :
1) Pahami persoalan dan tujuan bersama yang akan dicapai kelompok
2) Lakukan pembagian peran dalam kelompok sehingga setiap anggota mendapat peran dan pembagiantugas
3) Kerjakan tugas sesuai peran masing-masing.
4) Setelah masing-masing mengerjakan bagian sesuai perannya, tim harus berkumpul untuk mengintegrasikan hasil kerja masing-masing.
5) Kelompok dipimpin oleh ketua kelompok atau diskusi, merumuskan kesimpulan semua kelompok dengan berdiskusi.
b. Perencanaan dalam Kelompok
Perencanaan kerja harus dilakukan dengan membuat strategi yang sesuai dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki, seperti jumlah anggota tim, waktu pengerjaan, dan peralatan yang dimiliki.
Walaupun pembagian perencanaan kerja ini memakan waktu, tetapi hal ini akan bermanfaat saat melakukan pengecekan agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu.
2. Bekerja Kelompok
Komunikasi hasil kerja bisa dilakukan dengan presentasi dan demo produk atau atau dalam bentuk produk tampilan seperti infografis.
a. Infografis
Infografis berisi informasi teks dan gambar atau graik lain yang akan mempermudah pembaca menangkap pesan yang dimaksud. Ilustrasi visual lebih mudah untuk ditangkap maknanya dan diinterpretasi ketimbang hanya tekstual.
Contoh bentuk dari infografis diantaranya adalah populasi jumlah penduduk, perekonomian syariah yang berkembang pesat di dunia atau pasien Covid 19 di Indonesia.
Sebuah infografis mempunyai komponen konten dan tampilan. Konten dan tampilan akan menjadikan sebuah infografis menjadi paparan untuk mengomunikasikan hasil yang baik dan berhasil.
Adapun Perancangan konten infografis perlu memperhatikan hal berikut :
1) Tujuaninfografis dibuat: untuk mengedukasi, himbauan, ajakan, atau lainnya.
2) Kepada siapa infografis ditujukan. Misalnya, membuat infografis untuk adik-adik TK akan berbeda dengan infografis paparan proyek sains.
3) Konten harus benar, masuk akal, dan jelas sumbernya.
Sedangkan dari segi tampilan, perlu memperhatikan hal-hal berikut saat membuat infograis, diantaranya :
1) Pemilihan kata-kata kunci.
2) Pemilihan huruf yang sesuai ukuran dan jenisnya.
3) Pemilihan ilustrasi (grafik, gambar) yang sesuai.
4) Tata warna yang serasi dan sesuai dengan konteks.
5) Tata letak yang baik.
b. Presentasi
Laporan tertulis atau sebuah artefak komputasional, yaitu produk yang akan hasilkan dalam aktivitas praktik informatika, perlu dijelaskan agar dapat lebih mudah dipahami.
Biasanya, bahan presentasi disampaikan dalam ringkasan butir-butir penting dari paparan (oleh sebab itu, perkakas pembuatannya disebut "PowerPoint"). Kriteria dari sebuah bahan presentasi yang baik ditentukan oleh konten dan tampilannya.
1) Dari Segi Konten
a) Mengandung bagian penting berikut yang menunjukkan alur logika dari paparan yang mengalir dengan runtut :
a.1) Ringkasan
a.2) Latar Belakang
a.3) Paparan Utama
a.4) Kesimpulan / Penutup
b) Ditulis dalam bahasa yang sesuai dan dalam bentuk butir-butir kata kunci serta ringkasan teks. Sering kali bahkan bukan dalam kalimat lengkap.
2) Dari Segi Tampilan
a) Ukuran huruf cukup besar untuk dapat dilihat oleh penyimaknya.
b) Seimbang antara teks dan gambar/ilustrasi.
c) Jumlah lembar yang sesuai dengan waktu yang disampaikan.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan presentasi adalah sebagai berikut :
a. Siapkan bahan presentasi dengan baik dan menarik sesuai waktu yang disediakan.
b. Siapkan alat bantu seperti alat petunjuk (pointers).
c. Perhatikan siapa audiens (penyimak) dan konteks dari presentasi karena akan menentukan gaya bahasa lisan dan gaya bahasa tubuh yang cocok.
1) Paparkan dengan bahasa lisan yang baik dan ucapkan dengan jelas.
2) Pakai bahasa tubuh yang baik, tidak terlalu banyak gerakan mengganggu
d. Saat menjelaskan produk, konsep harus menggunakan alur logika yang menunjukan penalaran yang runtut, misalnya mulai dari deskripsi persoalan, usulan solusi, solusinya, dan kesimpulan apakah solusi mengatasi persoalan.
e. Saat tanya jawab:
1) Jawab dengan ringkas dan tegas sesuai dengan pertanyaan.
2) Jika tidak memahami pertanyaan, rangkum dan ulangi dulu untuk klarifikasi.
0 Komentar