Assalamu’alaikum
wr. wb.
Salam
Sejahtera Selalu
SI AKU KEMBALI HADIR .....
Aku kan selalu menjadi bagian hidupmu
Dan akan selalu terus ada dalam
kehidupanmu
Aku ada karena ditakdirkan untuk selalu
bersama ragamu
Aku
tak terlihat...
Tak
nampak oleh kasat matamu
Tak
dapat kau raba...
Hanya
bisa kau rasa
Lagi-lagi aku hanya bergantung padamu
Kau bawa aku ke ke jurang yang terjal
Aku tak pernah protes
Kau bawa aku ke dalam lembah yang curampun
Aku hanya bisa diam membeku
Terkadang....
Kau
bawa aku ke jalan yang salah
Namun
tak jarang kau bawa aku
Menuju
jalan yang penuh kedamaian
Ketentraman
dan ketenangan jiwa.
Padahal seharusnya...
Seharusnyalah dan semestinyalah....
Ke tempat yang lebih indah kelak
Kau bawa aku ke jalanmu yang lurus
Selurus engkau mengucapkan lafaz “ALIF”
Ya...Seharusnya
dan semestinya
Kau
bawa aku tetap lurus
Walaupun
kadang...
Banyak
jurang nan curam menghadang didepanmu
Walapun kerikil tajam menggelitik kakimu
Kau semestinya tetap melangkah ke jalan “ALIF”
Agar engkau bertemu dengan yang bernama “YAKIN”
Namun
sayang....
Perjalanku
bersamamu
Terkadang
penuh liku
Terkadang kau bawa aku dalam lembah nista
Kau bawa aku dalam keburukan, kesengsaraan
Atau mungkin juga kau bawa aku dalam
kesesatan
Ya....
Aku kadang kau bawa untuk memfitnah
Menghasut, membenci, atau mungkin berburuk
sangka
Kau gendong aku menuju dunia
Yang seharusnya bukanlah duniaku
Karena aku sesungguhnya
Diciptakan untuk tetap menjadi “ALIF”
Kadang
kau bawa aku menuju rumah ILLAHI
Namun
tak jarang kau bawa aku untuk berkelahi
Kadang
kau bawa aku menuju kedamaian
Namun
tak jarang kau bawa aku menuju kemaksiatan
Aku mencoba untuk tak melihat
Namun matamu terus menatapnya
Aku mencoba untuk tak mendengar
Namun telingamu yang terus mendengar
Sungguh...
Aku
iba... aku sedih...
Jika
tak kau kembalikan pada asalku “ALIF”
Benar....
Aku ingin lurus....
Aku ingin tetap menjadi alif
Agar ragamu kelak bertemu dengan “YAKIN”
Dan dapat bertemu kembali denganku....
Semoga.... Aamiin.....
Ciruas, 05 Oktober 2019
21:30 : fiqolbi@nuriul’ain.com
Pengan baca Catatan Si Aku yang lain :
Catatan Si Aku_2 (18 September 2019) Buka
Catatan Si Aku_3 (20 September 2019) Buka
Catatan Si Aku_4 (23 September 2019) Buka
Kembali ke Catatan awal Buka
0 Komentar